ads

Selasa, 24 Februari 2015

JADWAL MOBIL SIM KELILING POLRES KARAWANG

Berikut ini saya akan menunjukan sebuah informasi mengenai Jadwal Mobil SIM keliling Polres Karawang

JADWAL MOBIM SIM KELILING POLRES KARAWANG

Informasi Biaya Membuat SIM di INDONESIA 
Biaya Membuat SIM di Indonesia

Kamis, 19 Februari 2015

Syeh Quro Karawang

Makom Syeh Quro
siapakah Syekh Quro itu????
Menurut Babad Tanah Jawa, pesantren pertama di Jawa Barat adalah pesantren Quro yang terletak di Tanjung Pura, Karawang. Pesantren ini didirikan oleh Syekh Hasanuddin, seorang ulama dari Campa atau yang kini disebut Vietnam, pada tahun 1412 saka atau 1491 Masehi. Karena pesantrennya yang bernama Quro, Syekh Hasanuddin belakangan dikenal dengan nama Syekh Quro. Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin adalah putra Syekh Yusuf Sidik. Awalnya, Syekh Hasanuddin datang ke Pulau Jawa sebagai utusan. Ia datang bersama rombongannya dengan menumpang kapal yang dipimpin Laksamana Cheng Ho dalam perjalanannya menuju Majapahit. Dalam pelayarannya, suatu ketika armada Cheng Ho tiba di daerah Tanjung Pura Karawang. Sementara rombongan lain meneruskan perjalanan, Syekh Hasanuddin beserta para pengiringnya turun di Karawang dan menetap di kota ini. Di Karawang, Syekh Hasanuddin menikah dengan gadis setempat yang bernama Ratna Sondari yang merupakan puteri Ki Gedeng Karawang. Di tempat inilah, Syekh Hasanuddin kemudian membuka pesantren yang diberi nama Pesantren Quro yang khusus mengajarkan Alquran. Inilah awal Syekh Hasanuddin digelari Syekh Quro atau syekh yang mengajar Alquran. Dari sekian banyak santrinya, ada beberapa nama besar yang ikut pesantrennya. Mereka antara lain Putri Subang Larang, anak Ki Gedeng Tapa, penguasa kerajaan Singapura, sebuah kota pelabuhan di sebelah utara Muarajati Cirebon. 

Curug Cipanunda

Curug Cipanunda
Curug Cipanunda yg terletak di kampung Tipar, desa Kutamaneuh, kec.Tegalwaru menawarkan keindahan yang masih alami.
Ketika tiba di kampung tipar di sambut senyum sapa ramah penduduk yang rata2 masih mempertahankan rumah panggung sebagai tempat tinggalnya.
Untuk menuju Curug masih gratis, belum ada pungutan apa pun. Jalannya pun masih alami bebatuan. Buat yg mencari kealamian silahkan kunjungi kampung tipar yang menurut saya layak di sebut Kampung Budaya di Karawang sehingga perlu di lestarikan dan di jaga.

Foto oleh : Husna Mubarok