ads

Minggu, 15 Maret 2015

HIKAYAT NASI LIWET

Makan Nasi Liwet
Orang-orang hebat berpikir, bahwa untuk merubah Karawang menjadi lebih maju maka mereka harus menjadi bupati, wakil bupati atau ketua organisasi besar. Maka ramailah parpol dg antrian para pelamar Cabup,. "Jika ingin merubah Karawang maka kita harus masuk ke dalam sistem," demikian hujah mereka. Tak peduli soal integritas dan kapabilitas, yg penting PD jadi bupati di kota lumbung padi ini. Mereka merasa terpanggil untuk memimpin, tanpa pernah bertanya, siapa sebenarnya yg sudah memanggil mereka? Dan apakah panggilan itu harus selalu berujung pada sebuah jabatan?
Rakyat kecil memiliki cara unik dalam menjawab panggilan. Saat agama memanggil mereka untuk mencintai dan meneladani Rosul, sebagian diantara mereka membuat nasi liwet. Saban bulan Mulud menyapa, manusia Jawa tempo doeloe rutin menggelar acara selametan dengan hidangan nasi liwet atau nasi wuduk. Upacara tersebut dialamatkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad agar mendapat berkah. Merujuk sumber tradisi lisan, utusan Gusti Pangeran itu gemar sekali menyantap nasi samin. Lantaran orang Jawa tak sanggup memasak nasi samin, maka dibuatlah tiruan yang hampir serupa, yakni nasi liwet.

Selasa, 03 Maret 2015

Expedisi Curug cipanundaan Karawang

Expedisi Karawang Guyub
Curug Cipanundaan
Guyub itu indah kita bisa berkumpul bercerita berdiskusi saling berbagi dan bersilaturahmi mungkin msh banyak orang yg anti pati dgn guyuban krn mereka sdh merasa enak dgn hidup individualistis sehingga banyak yg mencemooh atau mengejek dgn guyuban ini,seperti g ada manfaatnya lah cuma kumpul makan-makan saja atau bisa nya cuma jalan-jalan naik gunung ajalah.tpi kami tdk akan surut dengan berbagai cemoohan itu malah itu jdi motifasi kami utk lebih mengguyubkan warga karawang.krn dg guyub kita akan bisa ikut membangun dan menjaga karawang dari orang2 yg akan merusak dan mengeruk kekayaan alam karawang.kami jalan-jalan ke gunung bukan hanya sekedar jln2 tpi kami menggali sejarah dan budaya tentang karawang dan kami jg sangat miris ketika melihat alam dan gunung karawang dirusak dg cara ditambang dan gunung kita sudah dipatok2 utk di ambil kekayaan nya.apakah kita akan berdiam diri saja dan hanya berteriak saja.mari kawan.....kita guyub agar kita bisa mencegah alam karawang dirusak oleh orang2 yg tdk bertanggung jawab.mari kita jadikan alam karawang ini lestari agar menjadi obyek wisata yg indah tidak kalah dari daerah2 lain.
Salam Guyub, Rahayu Karawang



Foto2 Expedisi Karawang Guyub
Ke Curug Cipanundaan




Senin, 02 Maret 2015

PETA CURUG CIPANUNDA

Berikut ini adalah gambar Peta Curug Cipanunda

Peta Curug Cipanunda
Keindahan Curug Cipanunda
Seperti yang telah saya jelaskan pada postingan tempo hari Curug Cipanunda yg terletak di kampung Tipar, desa Kutamaneuh, kec.Tegalwaru menawarkan keindahan yang masih alami.
masyarakat nya yang ramah dan ke Eksotisan alam nya menawarkan kesan Wisata paling berpengalaman dalam hidup anda, bagi anda yang gemar berwisata gunung dan alam tunggu apa lagi ayo berkunjung ke curug cipanunda!!


FOTO OLEH : Husna Mubarok / Karawang Guyub

Selasa, 24 Februari 2015

JADWAL MOBIL SIM KELILING POLRES KARAWANG

Berikut ini saya akan menunjukan sebuah informasi mengenai Jadwal Mobil SIM keliling Polres Karawang

JADWAL MOBIM SIM KELILING POLRES KARAWANG

Informasi Biaya Membuat SIM di INDONESIA 
Biaya Membuat SIM di Indonesia

Kamis, 19 Februari 2015

Syeh Quro Karawang

Makom Syeh Quro
siapakah Syekh Quro itu????
Menurut Babad Tanah Jawa, pesantren pertama di Jawa Barat adalah pesantren Quro yang terletak di Tanjung Pura, Karawang. Pesantren ini didirikan oleh Syekh Hasanuddin, seorang ulama dari Campa atau yang kini disebut Vietnam, pada tahun 1412 saka atau 1491 Masehi. Karena pesantrennya yang bernama Quro, Syekh Hasanuddin belakangan dikenal dengan nama Syekh Quro. Syekh Quro atau Syekh Hasanuddin adalah putra Syekh Yusuf Sidik. Awalnya, Syekh Hasanuddin datang ke Pulau Jawa sebagai utusan. Ia datang bersama rombongannya dengan menumpang kapal yang dipimpin Laksamana Cheng Ho dalam perjalanannya menuju Majapahit. Dalam pelayarannya, suatu ketika armada Cheng Ho tiba di daerah Tanjung Pura Karawang. Sementara rombongan lain meneruskan perjalanan, Syekh Hasanuddin beserta para pengiringnya turun di Karawang dan menetap di kota ini. Di Karawang, Syekh Hasanuddin menikah dengan gadis setempat yang bernama Ratna Sondari yang merupakan puteri Ki Gedeng Karawang. Di tempat inilah, Syekh Hasanuddin kemudian membuka pesantren yang diberi nama Pesantren Quro yang khusus mengajarkan Alquran. Inilah awal Syekh Hasanuddin digelari Syekh Quro atau syekh yang mengajar Alquran. Dari sekian banyak santrinya, ada beberapa nama besar yang ikut pesantrennya. Mereka antara lain Putri Subang Larang, anak Ki Gedeng Tapa, penguasa kerajaan Singapura, sebuah kota pelabuhan di sebelah utara Muarajati Cirebon. 

Curug Cipanunda

Curug Cipanunda
Curug Cipanunda yg terletak di kampung Tipar, desa Kutamaneuh, kec.Tegalwaru menawarkan keindahan yang masih alami.
Ketika tiba di kampung tipar di sambut senyum sapa ramah penduduk yang rata2 masih mempertahankan rumah panggung sebagai tempat tinggalnya.
Untuk menuju Curug masih gratis, belum ada pungutan apa pun. Jalannya pun masih alami bebatuan. Buat yg mencari kealamian silahkan kunjungi kampung tipar yang menurut saya layak di sebut Kampung Budaya di Karawang sehingga perlu di lestarikan dan di jaga.

Foto oleh : Husna Mubarok

Kamis, 29 Januari 2015

PETUAH atau SARAN BUAT KEHIDUPAN MENURUT MATA PELAJARAN WAKTU SD

Petuah Lucu
-Matematika : hirup kudu daek baBAGI, mun menang sakitu ulah sok menta TAMBAH, tarimakeun weh da rejeki mah moal di KURANGan moal di leuwihan. pas sesuai takaran usaha masing masing. TOng sok aral bisi TAMBAH kapusing tungtungna KURANG iman

-Fisika : Panjang GELOMBANG rejeki manusia di tentukeun ku ENERGI fisik masing masing. Mun tiap laku lampah sok ngalakukan ION nu ngandung ELEKTROMAGNETIS NEGATIF, yakin ALLAH SWT moal bakal masihan nu dipika hareup. Terkecuali senang melakukan hal yang mengandung ION POSITIF insya allah, akan indah pada waktunya

-Kimia : Rejeki paling utama bukan lah harta,, tapi ALLAH telah memberikan kita kesempatan untuk menghirup C02 dan KARBON DIOKSIDA dari pagi ke pagi lagi.. Hingga pada saat kita kekenyangan, buang GAS BERACUN dari bawah pantat yang mengakibatkan C02 terpapar udara yang mengesalkan grin emotikon grin emotikon

Sekilas tentang Abdul Qadir Jaelani

Abdul Qadir Jaelani
Abdul Qadir Jaelani atau Abd al-Qadir al-Gilani[1][2] (bahasa Kurdi: Evdilqadirê Geylanî, bahasa Persia: عبد القادر گیلانی, bahasa Urdu: عبد القادر آملی گیلانی Abdolqāder Gilāni) (470–561 H) (1077–1166 M) adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. Ia lahir pada hari Rabu tanggal 1 Ramadan di 470 H, 1077 M[3] selatan Laut Kaspia yang sekarang menjadi Provinsi Mazandaran di Iran. Ia wafat pada hari Sabtu malam, setelah magrib, pada tanggal 9 Rabiul akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.
Ia adalah orang Kurdi[4] atau orang Persia.[5] Syekh Abdul Qadir dianggap wali dan diadakan di penghormatan besar oleh kaum Muslim dari anak benua India.[6] Di antara pengikut di Pakistan dan India, ia juga dikenal sebagai Ghaus-e-Azam

REPTILE EXPO & EDUCATION


REPTILE EXPO & EDUCATION

Bagi warga Karawang yang ingin tahu lebih banyak tentang hewan reptil dan berfoto-foto dengan hewan- hewan eksotis ini dapat berkunjung pada tempat dan waktu sebagai berikut;
Tempat : Atrium mall KCP(Karawang Central Plaza).
Waktu : Minggu, 01 Februari 2015.
Pukul : 13.00 - 17.00 WIB
Selain bisa menambah wawasan tentang fauna, anda juga dapat mendonorkan darah anda..., setetes darah kita dapat menolong yang membutuhkan