Makan Nasi Liwet |
Orang-orang hebat berpikir, bahwa untuk merubah Karawang menjadi lebih maju maka mereka harus menjadi bupati, wakil bupati atau ketua organisasi besar. Maka ramailah parpol dg antrian para pelamar Cabup,. "Jika ingin merubah Karawang maka kita harus masuk ke dalam sistem," demikian hujah mereka. Tak peduli soal integritas dan kapabilitas, yg penting PD jadi bupati di kota lumbung padi ini. Mereka merasa terpanggil untuk memimpin, tanpa pernah bertanya, siapa sebenarnya yg sudah memanggil mereka? Dan apakah panggilan itu harus selalu berujung pada sebuah jabatan?
Rakyat kecil memiliki cara unik dalam menjawab panggilan. Saat agama memanggil mereka untuk mencintai dan meneladani Rosul, sebagian diantara mereka membuat nasi liwet. Saban bulan Mulud menyapa, manusia Jawa tempo doeloe rutin menggelar acara selametan dengan hidangan nasi liwet atau nasi wuduk. Upacara tersebut dialamatkan kepada Kanjeng Nabi Muhammad agar mendapat berkah. Merujuk sumber tradisi lisan, utusan Gusti Pangeran itu gemar sekali menyantap nasi samin. Lantaran orang Jawa tak sanggup memasak nasi samin, maka dibuatlah tiruan yang hampir serupa, yakni nasi liwet.